Eduwisata Lontar Sewu Tetap Bersolek Meski Mengalami Penurunan Pengunjung


Tribunpendowonews.site || Gresik - Efek dari menurunnya daya beli masyarakat sangat dirasakan ,tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga menjalar hingga di sektor pariwisata.


 Hal ini terlihat seperti yang terjadi di Eduwisata Lontar Sewu yang terletak di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti. Yang pada liburan lebaran tahun lalu jumlah pengunjungnya mencapai ribuan , namun pada liburan sekarang ( tahun 2025,red)  jumlahnya menurun drastis


Tak ayal melihat kenyataan seperti ini membuat jam operasional buka wisata berubah,yang awalnya tutup pukul 21.00 WIB sekarang tutup lebih awal pukul 17.00 WIB.

" Ya terpaksa kami tutup lebih awal karena setelah sore jumlah pengunjung sepi ," ujar Asno Bapak kepala desa,Senin,(14/04/2025)


Meskipun menghadapi kenyataan seperti itu, tidak membuat pihak pemdes untuk berhenti berinovasi, wisata yang identik dengan pohon Siwalan tersebut tetap bersolek. 


Baru baru ini pihak pengelola wisata yang dikelola bumdes ini menambah fasilitas kolam terapi ikan yang bisa menghilangkan bakteri dan mengurangi bau kaki,lalu adanya fasilitas outbound untuk mengenal alam bagi siswa sekolah,disana para siswa bisa belajar menanam pohon, menangkap ikan,dan melihat bagaimana peternakan kambing dan domba,dan lain sebagainya, adanya peternakan kambing dan domba ini sendiri merupakan bentuk dukungan bumdes terhadap program ketahanan pangan nasional 


Para pengunjung juga bisa menikmati bom bom car,flying fox, swinger,skybike,dan hiburan musik, yang merupakan fasilitas wahana yang sudah ada sejak awal 


Tak hanya itu para pengunjung juga bisa menikmati aneka kuliner khas desa, terutama minuman legen buah Siwalan yang dijajakan oleh masyarakat desa dari pintu masuk desa hingga ke lokasi tempat wisata Lontar Sewu.


Desa Hendrosari sendiri adalah desa penghasil legen, tidak mengherankan bila pengunjung yang masuk desa tersebut akan disuguhi oleh pemandangan ribuan pohon Siwalan yang tumbuh menjulang,yang mana untuk mencapai tinggi menjulang tersebut dibutuhkan waktu 60 tahun!!... Maka sangat memprihankan apabila eksistensi pohon Siwalan tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat umum 




Reporter Budi


dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama