Tribunpendowonews.online || Sidoarjo - Dialog publik RPS (ruang publik Sidoarjo) dari hari ke hari semakin dinanti kehadirannya oleh masyarakat Sidoarjo. Hal ini terlihat dari animo masyarakat yang hadir di lokasi dialog, mulai dari dialog publik RPS sesi-1 hingga sesi-3 ini. Terlihat bangku bangku yang ada di lokasi dialog tidak ada yang kosong,selalu penuh oleh penonton, dialog sesi-3 ini sendiri berlangsung Minggu malam kemarin (23/06/2024) di Kedai Bu Atik ( belakang lapas Delta Sidoarjo).
Temanya masih tetap: Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024 . Yang berbeda dari dialog sesi sesi sebelumnya, dalam sesi ini, pihak RPS menghadirkan Bacabup sebagai narasumber yang sebelumnya hanya Bacawabup.
Adapun para narasumber yang hadir dalam kesempatan tersebut yaitu: H. Haris bacawabup dari PAN, lalu M. Sholeh Bacabup dari PDIP, dan Kusumo Adi Nugroho bacawabup dari PDI-P, ada juga Baihaqi direktur lembaga survei ARCI, Nanang Haromain dari IRPD, dan tak ketinggalan Sujani ketua RPS atau yang biasa dipanggil bupati swasta.
Dalam dialog yang penuh keakraban dan gayeng ini,dibuka dengan paparan para ketiga narasumber, mereka mencoba memaparkan gagasan, kritisi, visi misinya jika kelak mendapatkan rekom menjadi calon bupati maupun calon wakil bupati Sidoarjo 2024.
Walaupun acara dimulai pada pukul 20.00 an ,pada pukul 19.00 an para penonton sudah banyak yang hadir, mereka penasaran akan paparan para narasumber yang hadir. Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Sidoarjo. Ada aktivis, LSM, wartawan, mahasiswa, budayawan, tokoh masyarakat,dan masyarakat umum.
Narasumber pertama yang mendapat kesempatan memaparkan gagasan visi misinya yaitu, Kusumo Adi Nugroho,ia mempunyai gagasan tentang: Sidoarjo ceria. Bagaimana membuat Sidoarjo lebih elok, lebih amanah, ramah,aman,dan bebas korupsi, berbudaya, penataan taman kota, dan taman kota yang diperbanyak.
Sedangkan Narasumber kedua, M. Sholeh mengkritisi kondisi infrastruktur di Sidoarjo masih banyak yang rusak. " Saya bandingkan kondisi jalan lingkar timur Surabaya dan lingkar timur Sidoarjo. Di lingkar timur Sidoarjo, kondisinya gelap gulita, banyak jeglongan , tidak ada taman,adapun hanya sedikit. Berbeda dengan lingkar timur Surabaya yang kondisi jalannya mulus dan banyak taman. Tidak ada keperpihakan elit elit di Sidoarjo ke jalan ( infrastruktur)," paparnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur dengan komitmen calon pemimpin yang anti korupsi. Yang ternyata tidak sedikit pemimpin daerah yang berkomitmen anti korupsi ternyata ditahan KPK juga. Ia juga berbicara tentang reklame yang di Sidoarjo tidak ada nomor telepon pemilik maupun batas waktunya. Juga menyoal pendidikan di Sidoarjo,yang mana masih kurangnya gedung SMA negeri, ia juga punya rencana menambah jumlah puskesmas dan pengembangan wisata di Sidoarjo.
Sementara H Haris memaparkan jika seorang kepala daerah harus tahu rencana pembangunan jangka menengah daerah ( RPJMD), visi misinya harus selaras dengan RPJMD itu,selain itu juga harus memperhatikan RPJMN. Ia juga menekankan tentang pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pendidikan,ia berharap di Sidoarjo banyak pendidikan bertaraf internasional yang muncul. Ia juga menekankan bidang kesehatan. " Kalau sudah pintar otomatis sehat," ujarnya. Lebih lanjut Haris berharap dalam paparannya agar Sidoarjo diberi satu aplikasi saja, dikhawatirkan jika banyak aplikasi banyak yang menguap.
Setelah pemaparan gagasan visi misi dari para narasumber. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab antara para penonton dengan ketiga narasumber yang hadir. Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh para penonton yang hadir,salah satunya Ki Jaka Samudra yang merupakan budayawan asal Sidoarjo. Ia mengkritisi jajaran pemerintah daerah yang kurang peduli terhadap situs-situs sejarah, candi yang ada di Sidoarjo. Ia bertanya kepada para narasumber tentang bentuk komitmen kepedulian terhadap budaya budaya/ situs sejarah yang ada di Sidoarjo jika terpilih nantinya? Sontak ketiga narasumber menjawab, berjanji akan tetap melestarikan/ menjaga keberadaan situs situs sejarah, candi,dan menjadikan budaya budaya yang ada di Sidoarjo bisa menjadi destinasi wisata baru.
Sementara itu Sujani ketua RPS mengatakan, bahwa dialog sesi-3 ini terasa istimewa, sebab ada Bacabup yang hadir, yang mana sebelumnya hanya Bacawabup yang hadir. " Dialog publik RPS ini semakin hari semakin diminati oleh masyarakat Sidoarjo. Insyaallah akan berkelanjutan diadakan," ujarnya. "Kegiatan dialog ini juga untuk meningkatkan elektabilitas dari masing-masing calon maupun tingkat viral. Melalui dialog ini masyarakat bisa mengenal menilai calon calon pemimpinnya pada Pilkada tahun ini."
Sementara itu Nanang Haromain berkomentar jika dialog publik ini merupakan forum istimewa, masyarakat bisa mengenal ide, visi misi 5 tahun ke depan calon calon pemimpin pada Pilkada tahun ini.
Reporter Budy
dibaca
Posting Komentar